ONE NEWS NUSANTARA: SMAN 2 Batang Anai Dilanda Banjir Bandang: Seluruh Ruangan Terendam, Kerugian Capai Rp800 Juta

One News Nusantara

Selamat datang di portal berita independen Onanewsnusantara.online yang menyajikan informasi aktual, faktual, dan inspiratif dari pelosok Nusantara. Dengan tagline “Menyuarakan Rakyat, Menyatukan Nusantara”, kami hadir untuk mengangkat suara rakyat, mendukung transparansi publik, serta melestarikan budaya dan potensi daerah demi kemajuan bangsa.." Dan Mohon Maaf Bila Ada Kesalahan Kata Dalam Penulisan "

Onenewsnusantara.online

Senin, 01 Desember 2025

SMAN 2 Batang Anai Dilanda Banjir Bandang: Seluruh Ruangan Terendam, Kerugian Capai Rp800 Juta

Pihak Sekolah dan Warga Meminta Pemerintah Prioritaskan Pemulihan Fasilitas Pendidikan dan Bantuan untuk Siswa Terdampak

PADANG PARIAMAN — Banjir bandang kembali melanda wilayah Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (27/11/2025), dan kali ini memberikan dampak serius terhadap dunia pendidikan. SMAN 2 Batang Anai menjadi salah satu fasilitas yang mengalami kerusakan paling parah. Seluruh ruangan sekolah, kecuali ruang kepala sekolah dan kantor tata usaha, terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 80 hingga 100 sentimeter. Lumpur dan material yang terbawa arus memenuhi hampir seluruh area sekolah, menyebabkan kerusakan menyeluruh pada sarana prasarana dan aktivitas belajar mengajar terpaksa dihentikan.

Dalam laporan resmi yang disampaikan Kepala SMAN 2 Batang Anai, Aghfirli Syofyan, S.Pd., M.Pd., kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, disebutkan bahwa banjir mulai mengisolasi sekolah sejak dini hari. Pada pukul 05.30 WIB, akses menuju sekolah tidak dapat dilalui karena luapan air bandar yang menutup jalan sekaligus merendam kawasan sekolah. Kondisi semakin memburuk pada pukul 08.30 WIB ketika air memasuki seluruh ruangan dan merendam sebagian besar unit bangunan.


Guru yang berdomisili dekat sekolah menjadi pelapor pertama kondisi kritis tersebut. Menindaklanjuti situasi darurat, kepala sekolah segera menginstruksikan agar barang-barang penting, terutama di ruang laboratorium, segera diamankan dengan cara ditinggikan. Tidak lama kemudian, laporan resmi dikirimkan kepada Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Cabang Dinas Wilayah II, serta Kabid PSMA.
Kerusakan Fasilitas dan Kerugian Materi

Banjir bandang yang menerjang membawa lumpur pekat, batu, serta material lain yang memenuhi halaman hingga ruang kelas. Diperkirakan kerugian materi mencapai lebih dari Rp800 juta, mencakup kerusakan bangunan fisik, meja dan kursi, perangkat laboratorium, peralatan komputer, ruang tata usaha, hingga peralatan pembelajaran lainnya. Hingga saat ini, pihak sekolah masih melakukan pendataan lebih lanjut untuk memastikan total kerugian.


Meski demikian, laporan memastikan tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Pada pukul 16.00 WIB, air mulai surut dan pihak sekolah bersama beberapa guru serta siswa melakukan pengecekan kondisi sekolah. Kondisi yang ditemukan menunjukkan bahwa sebagian besar fasilitas membutuhkan perbaikan menyeluruh.Puluhan Siswa Jadi Korban, Sembilan Rumah Hanyut

Dampak banjir tidak hanya menimpa fasilitas sekolah, namun juga siswa dan keluarganya. Kepala sekolah menyampaikan bahwa sebanyak 9 rumah siswa hanyut terbawa arus banjir, sementara puluhan rumah lainnya terendam dan mengalami kerusakan berat. Situasi ini dinilai membawa beban psikologis besar bagi siswa, guru, serta warga sekitar.

“Kami sangat berduka atas musibah ini. Banyak siswa mengalami trauma karena kehilangan rumah atau harta benda. Guru juga terdampak dan situasi ini benar-benar berat bagi kami semua,” ujar Aghfirli Syofyan.
 

Ia menambahkan bahwa kondisi infrastruktur sekolah yang rusak membuat proses pemulihan membutuhkan perhatian khusus dan dukungan nyata dari pemerintah daerah maupun provinsi.
Harapan Besar dari Kepala Sekolah dan Warga

Kepala SMAN 2 Batang Anai berharap pemerintah segera memberikan bantuan prioritas untuk memperbaiki sarana prasarana sekolah yang rusak. Perbaikan cepat dinilai penting agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali berlangsung normal dan siswa tidak kehilangan waktu belajar terlalu lama.

Warga Batang Anai juga menyampaikan harapan serupa. Mereka meminta pemerintah daerah, dinas pendidikan, dan pihak terkait memberikan bantuan tidak hanya untuk pemulihan sekolah, tetapi juga untuk siswa-siswa yang rumahnya rusak atau hanyut akibat banjir bandang.

“Sekolah adalah pusat pendidikan bagi anak-anak kami. Kami berharap pemerintah menanggapi dengan cepat kondisi ini dan membantu siswa yang terdampak,” ujar salah seorang warga.

Musibah banjir yang melanda SMAN 2 Batang Anai menjadi peringatan bahwa bencana alam dapat mengganggu dunia pendidikan secara signifikan. Dengan kerusakan fasilitas yang luas dan adanya siswa yang menjadi korban langsung, pemulihan membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak sekolah. Harapan besar kini tertuju pada langkah konkret pemerintah untuk memastikan proses pemulihan berjalan cepat dan tepat sasaran, sehingga masa depan pendidikan di Batang Anai dapat kembali pulih dan memberikan harapan baru bagi generasi muda.


" Joni Efendi "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Onenews'tv YouTube chanel

 







Iklan Unit

https://youtu.be/PObt3O_mE5c?si=fVGWI5mXhz2W1sE6