Setelah bertahun-tahun hidup di dunia malam dan keluar masuk penjara, Al Kuciang kini memulai babak baru dalam hidupnya. Di Pariaman, ia bertekad untuk menata kembali masa depan melalui dunia jurnalistik.
Pariaman, 12 November 2025 — Nama Al Kuciang sudah lama dikenal di Kota Padang, terutama di kawasan Purus 3, Kecamatan Padang Barat. Pria bernama lengkap Al Putra, kelahiran tahun 1978 ini, pernah melewati masa muda yang keras di lingkungan dunia malam. Sejak tahun 2005, kehidupannya tak lepas dari bayang-bayang masalah hukum dan keluar masuk penjara akibat gaya hidup yang bebas dan pergaulan jalanan yang sulit dihindari.
Kini, di usia yang sudah tidak muda lagi, Al menyadari bahwa jalan yang selama ini ditempuhnya tidak membawa kebahagiaan. Saat ditemui awak media di sebuah warung kopi di Kota Pariaman, Rabu (12/11), ia berbicara terbuka tentang tekadnya untuk berubah. “Saya sudah capek dengan hidup seperti dulu. Selalu di jalanan, sering masuk penjara, nggak ada gunanya. Sekarang saya ingin pelan-pelan memperbaiki diri,” tutur Al dengan nada tenang.
Empat bulan terakhir menjadi masa titik balik baginya. Setelah resmi bebas dari tahanan, Al memutuskan untuk meninggalkan Kota Padang dan menetap di Pariaman. Keputusan itu ia ambil bukan tanpa alasan. “Kalau mau berubah, harus berani jauh dari lingkungan lama. Di sana banyak pengaruh buruk. Jadi saya pindah supaya bisa mulai dari awal,” ujarnya.
Proses perubahan itu, diakuinya, tidaklah mudah. Hidup bertahun-tahun di dunia malam membuatnya harus beradaptasi kembali dengan kehidupan sosial yang normal. Meski demikian, Al tidak ingin kembali terjerumus. Ia mencoba menata diri dengan cara yang lebih positif — salah satunya dengan bergabung di media online One News Nusantara.
Melalui wadah tersebut, Al mulai mengenal dunia baru yang lebih membangun. Ia belajar dasar-dasar jurnalistik, berlatih menulis berita, serta membantu kegiatan peliputan di lapangan. “Saya ingin belajar hal yang baru, sesuatu yang berguna. Dulu saya sering diberitakan karena hal buruk, sekarang saya ingin dikenal karena hal yang baik,” katanya sambil tersenyum.
Langkah yang diambil Al mendapat apresiasi dari rekan-rekan barunya di media tersebut. Mereka menilai keinginan Al untuk berubah merupakan contoh nyata bahwa kesempatan kedua selalu ada bagi siapa pun yang memiliki tekad kuat. Meski masih dalam proses penyesuaian, Al terus menunjukkan semangat untuk belajar dan beradaptasi dengan lingkungan baru.
“Kalau saya bisa keluar dari lingkaran dunia malam, siapa pun juga bisa. Asal ada niat dan kemauan,” tegasnya. Ia berharap kisah hidupnya bisa menjadi pelajaran bagi generasi muda agar tidak mudah tergoda oleh gaya hidup yang tampak bebas namun menjerumuskan.
Menemukan Makna Baru dalam Hidup
Perjalanan hidup Al Kuciang menjadi cerminan bahwa perubahan sejati selalu dimulai dari kesadaran diri sendiri. Dari jalanan sempit Purus 3 yang penuh gelap, kini ia melangkah di jalur baru yang memberi harapan.
Dengan langkah perlahan namun pasti, Al mencoba menulis kisah hidupnya yang baru — bukan lagi sebagai bagian dari berita kriminal, melainkan sebagai sosok yang berjuang memperbaiki diri dan memberi contoh positif bagi orang lain.
“Saya tidak ingin masa lalu menentukan masa depan saya. Hidup harus terus berjalan,” tutup Al dengan mata yang menatap jauh, seolah melihat masa depan yang mulai terang di hadapannya.












Tidak ada komentar:
Posting Komentar