Ketua Bakornas IPWL FOKAN Sumbar Tekankan Pentingnya Peran Masyarakat dalam Menekan Peredaran Narkoba di Sumatera Barat
Padang - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat merilis data terbaru yang menunjukkan perkembangan menggembirakan terkait penanganan penyalahgunaan narkoba di provinsi tersebut. Berdasarkan laporan tahun 2024 yang diperbarui hingga Oktober 2025, Sumatera Barat kini berada di peringkat ke-15 dari 34 provinsi di Indonesia dalam tingkat penyalahgunaan narkoba.
Posisi ini lebih baik dibandingkan Agustus 2024, ketika Sumatera Barat sempat menempati peringkat ke-6 sebagai provinsi dengan peredaran narkoba tertinggi secara nasional. Penurunan peringkat tersebut menunjukkan adanya perbaikan signifikan, khususnya dari sisi pengawasan, penindakan, serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba.
Meski demikian, berbagai pihak menilai bahwa ancaman narkotika tetap membutuhkan perhatian serius dan tidak boleh dianggap selesai. Salah satu suara yang menegaskan hal tersebut datang dari Defrison Marja, SH, Ketua Bakornas IPWL FOKAN Sumbar.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Defrison Marja menyampaikan ajakan kuat kepada masyarakat untuk tidak lengah dalam menghadapi bahaya narkoba. Ia menegaskan bahwa keberhasilan menekan angka penyalahgunaan tidak hanya terletak pada kinerja aparat, tetapi juga kesadaran kolektif seluruh warga Sumatera Barat.
“Saya mengajak kawan-kawan dan masyarakat untuk bersama membasmi peredaran narkoba dengan melaporkan setiap indikasi penyalahgunaan kepada penegak hukum. Langkah sederhana itu dapat menyelamatkan generasi penerus dari jahatnya dunia narkoba,” ujar Defrison.
Ia juga memberikan pesan keras kepada mereka yang terlanjur terpengaruh narkoba. Menurutnya, kerusakan yang dialami seseorang akibat narkoba tidak boleh menular kepada orang lain.
“Pesan saya kepada kawan-kawan yang sudah terpengaruh, cukup kamu saja yang rusak. Jangan ajak dan jangan kenalkan narkoba kepada adik-adik maupun kawan-kawan lain yang belum mengenalnya,” tegasnya.
Lebih jauh, Defrison Marja menambahkan bahwa FOKAN dan IPWL Sumbar akan terus memperkuat edukasi, pendampingan, serta kampanye pencegahan di berbagai lini masyarakat. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, organisasi kemasyarakatan, sekolah, tokoh adat, dan tokoh agama dalam menjaga Sumatera Barat tetap berada di jalur perbaikan.
“Kita tidak boleh puas hanya karena turun peringkat. Ini adalah momentum untuk bekerja lebih keras. FOKAN Sumbar berkomitmen melindungi anak-anak bangsa melalui program pencegahan, sosialisasi, dan rehabilitasi yang berkelanjutan. Dengan kebersamaan, kita dapat menjadikan Sumatera Barat sebagai provinsi yang kuat dan bersih dari narkoba,” ungkapnya.
Dengan adanya perkembangan positif ini, Sumatera Barat diharapkan mampu terus menekan angka penyalahgunaan narkoba sekaligus memperkuat ketahanan sosial masyarakat. Peran aktif warga menjadi kunci utama agar provinsi ini benar-benar keluar dari zona rawan narkoba dan mampu menjaga masa depan generasi mudanya.
"Joe Young"













Tidak ada komentar:
Posting Komentar