Koordinasi Lintas Sektor untuk Perkuat Keamanan dan Ketertiban Wilayah Perbatasan
Rote Ndao – Dalam upaya memperkuat pengawasan terhadap keluar masuk Warga Negara Asing (WNA) di wilayah perbatasan, Babinsa Kodim 1627/Rote Ndao, Koramil 02 Pantaibaru, Sertu Beny Cardoso, menghadiri rapat koordinasi lintas instansi yang diselenggarakan di kantor Syahbandar Papela, Desa Papela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kamis (23/10/2025) pukul 10.00 WITA.
Rapat tersebut melibatkan unsur pemerintah daerah, otoritas pelabuhan, TNI, aparat keamanan, serta perwakilan dari kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian Hukum dan HAM melalui Kantor Imigrasi, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), serta instansi kelautan dan perikanan. Agenda utama yang dibahas mencakup mekanisme pengawasan WNA, prosedur administrasi keluar masuk kapal asing, serta peningkatan sinergi dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan Indonesia, khususnya di perbatasan selatan yang berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste.
Sertu Beny Cardoso dalam pertemuan tersebut menegaskan bahwa kehadiran TNI di setiap kegiatan koordinatif tingkat desa hingga kecamatan merupakan bentuk komitmen Kodim 1627/Rote Ndao dalam mendukung keamanan wilayah dan menjaga ketertiban masyarakat. “Pergerakan kapal asing dan WNA harus terus dipantau secara intensif, mengingat wilayah perairan kita sering menjadi jalur keluar-masuk yang rawan disalahgunakan untuk aktivitas ilegal,” ungkapnya.
Sebagai Babinsa, Sertu Cardoso menjelaskan bahwa tugasnya tidak hanya sebatas pembinaan teritorial, tetapi juga termasuk pengumpulan data geografi, demografi, serta memantau dinamika sosial masyarakat di wilayah binaan. Ia juga aktif menghadiri rapat koordinasi guna memastikan setiap informasi strategis dapat diteruskan kepada komando atas untuk ditindaklanjuti secara cepat dan tepat.
Pihak Syahbandar Papela dalam rapat ini menyampaikan pentingnya pendataan dan pelaporan setiap kapal asing maupun kapal lokal yang membawa penumpang berkewarganegaraan asing. Di sisi lain, perwakilan Imigrasi mengingatkan pentingnya penegakan aturan keimigrasian dan kewajiban bagi setiap WNA untuk memiliki dokumen resmi saat berada di wilayah Indonesia.
Rapat juga menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat posko pengawasan terpadu di pelabuhan rakyat serta meningkatkan frekuensi patroli laut bersama antara TNI, Polairud, dan instansi terkait. Selain itu, koordinasi lintas sektor akan diperkuat melalui pertukaran data dan sistem pelaporan cepat jika ditemukan indikasi pelanggaran keimigrasian atau kegiatan yang mencurigakan.
Kehadiran Babinsa Kodim 1627/RN dalam forum strategis ini mencerminkan peran nyata TNI sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan negara, bahkan hingga tingkat desa dan pesisir. Sinergi antarinstansi menjadi kunci utama dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan di wilayah perbatasan, termasuk penyelundupan, pelanggaran jalur laut, hingga aktivitas WNA yang tidak tercatat.
Dengan terselenggaranya rapat ini, diharapkan pengawasan terhadap keluar masuk WNA dapat berjalan lebih tertib, terkoordinasi, dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Masyarakat pun diimbau untuk berperan aktif melaporkan setiap aktivitas mencurigakan demi menjaga keamanan lingkungan dan kehormatan bangsa.
" Magdhalena "












Tidak ada komentar:
Posting Komentar