Serka Haris Lakuy, Sosok Tenang di Balik Keberangkatan Kapal Garda Maritim
Tepat pukul 20.30 WITA, ia memulai tugas pengamanannya, memastikan arus penumpang berjalan tertib. Ia memberi salam kepada warga yang dikenalinya, membantu mengangkat barang, dan menenangkan anak-anak yang gelisah menunggu kapal. “Kami ingin masyarakat merasa aman, karena keamanan itu bagian dari kesejahteraan,” katanya.
Serka Haris dikenal di lingkungannya sebagai sosok yang tegas namun ramah. Dalam setiap kegiatan pelabuhan, ia tidak hanya mengawasi tapi juga membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat. “Pendekatan humanis menjadi kunci. Masyarakat tidak perlu takut dengan TNI, karena kami hadir untuk membantu,” tuturnya.
Dandim 1627/Rote Ndao Letkol Kav Kurnia Santiadi Wicaksono, S.H., memberikan apresiasi terhadap semangat anggotanya itu. “Saya selalu menekankan, Babinsa harus menjadi contoh, hadir bukan sekadar seragam, tapi sebagai pelindung dan pengayom masyarakat,” tegasnya.
Kegiatan pengamanan pelabuhan dilakukan hingga seluruh penumpang naik ke kapal dan proses keberangkatan selesai. Meski malam semakin larut, Serka Haris tetap waspada memantau area sekitar. “Kami juga siap membantu bila ada situasi darurat, seperti penumpang sakit atau barang tercecer,” ujarnya.
Peran kecil seperti ini sering tak terlihat oleh publik, namun berdampak besar bagi rasa aman masyarakat. Dari sinilah lahir kepercayaan antara rakyat dan TNI yang terus terjaga.
Sekitar pukul 22.00 WITA, saat kapal Garda Maritim berlayar menuju Kupang, suasana pelabuhan kembali hening. Di bawah sinar lampu yang memantul di permukaan air, Serka Haris menatap kapal yang menjauh, seolah mengantar harapan seluruh penumpang.
Dari ujung selatan Indonesia ini, Babinsa Kodim 1627/RN menunjukkan arti sebenarnya dari semboyan “Bersama Rakyat TNI Kuat.”
Kehadiran mereka di tengah masyarakat bukan sekadar tugas, melainkan panggilan hati — menjaga, melindungi, dan melayani dengan sepenuh jiwa.
" Magdhalena "












Tidak ada komentar:
Posting Komentar