ONE NEWS NUSANTARA: Bersatu Kita Teguh, Bercerai Tak Mau: Potret Cinta Terlarang di Balik Seragam Prajurit Muda Rote Ndao

One News Nusantara

Selamat datang di portal berita independen Onanewsnusantara.online yang menyajikan informasi aktual, faktual, dan inspiratif dari pelosok Nusantara. Dengan tagline “Menyuarakan Rakyat, Menyatukan Nusantara”, kami hadir untuk mengangkat suara rakyat, mendukung transparansi publik, serta melestarikan budaya dan potensi daerah demi kemajuan bangsa.." Dan Mohon Maaf Bila Ada Kesalahan Kata Dalam Penulisan "

Onenewsnusantara.online

Kamis, 09 Oktober 2025

Bersatu Kita Teguh, Bercerai Tak Mau: Potret Cinta Terlarang di Balik Seragam Prajurit Muda Rote Ndao

Ketika cinta tak berjalan searah dengan aturan, batas antara perasaan dan kedisiplinan menjadi ujian bagi seorang prajurit. Kasus di Rote Ndao ini jadi cermin bagi generasi milenial tentang tanggung jawab moral dan hukum.


Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur — Di balik ketegasan dan disiplin prajurit TNI, ada kisah manusiawi yang sering luput dari perhatian: pergulatan antara hati dan kewajiban. Kasus yang kini mencuat di jajaran Kodim 1627 Rote Ndao membuka tabir tentang bagaimana hubungan tanpa ikatan sah bisa menjerat seorang prajurit muda dalam dilema moral dan kedinasan.

Seorang anggota TNI diduga menjalin hubungan layaknya suami istri dengan seorang perempuan di luar ikatan pernikahan resmi. Kabar ini memantik perhatian publik, terlebih setelah laporan internal dikonfirmasi oleh Dandim 1627 Rote Ndao Letkol Kav Kurnia Santiadi Wicaksono, S.H., yang menegaskan pentingnya penegakan disiplin dan moral di tubuh TNI.

> “Anggota TNI tidak boleh memiliki wanita selain istri sahnya. Poligami atau hidup bersama tanpa ikatan resmi jelas dilarang dan bisa dikenai sanksi berat,” tegas Letkol Kav Kurnia.

Ia menjelaskan, aturan ini bukan sekadar formalitas, melainkan fondasi kehormatan prajurit. Berdasarkan Peraturan Panglima TNI Nomor 50 Tahun 2014 tentang Tata Cara Perkawinan, Perceraian, dan Rujuk, setiap prajurit wajib menjaga komitmen keluarga dan nama baik institusi.

Kisah seperti ini bukan pertama kali terjadi. Dalam kehidupan sosial yang semakin terbuka, media digital, dan gaya hidup modern, batas antara cinta dan tanggung jawab sering kali kabur.

Tak sedikit yang terjebak dalam hubungan yang awalnya penuh kasih, namun berujung pada pelanggaran moral dan hukum.

Fenomena ini mencerminkan tantangan generasi milenial, termasuk di lingkungan prajurit, dalam mengelola perasaan dan etika kedinasan,” ujar seorang tokoh masyarakat di Rote Ndao yang enggan disebut namanya.

Ia menilai bahwa pendidikan moral dan pengawasan keluarga menjadi faktor penting dalam membentengi prajurit dari godaan yang bisa meruntuhkan integritas.

Disiplin Adalah Cinta Terbesar Seorang Prajurit TNI dikenal dengan semboyan “Disiplin adalah napas prajurit.”

Setiap langkah dan keputusan prajurit tak hanya mencerminkan dirinya, tapi juga institusi dan lambang negara yang ia sandang di pundak.

Kasus ini menjadi peringatan penting bahwa pengabdian sejati kepada negara tidak hanya diukur dari kinerja di medan tugas, tetapi juga dari kesetiaan dalam kehidupan pribadi.

Letkol Kav Kurnia menegaskan, pihaknya akan terus menegakkan aturan dengan adil dan memberikan pembinaan agar setiap prajurit memahami konsekuensi dari perbuatannya.

> “Kedisiplinan dan kehormatan adalah satu kesatuan. Prajurit yang baik bukan hanya taat perintah, tapi juga mampu menjaga nama baik keluarganya,” ujarnya.

Di era milenial yang serba cepat dan terbuka, banyak batas yang mulai memudar — termasuk batas antara cinta dan tanggung jawab.

Namun bagi seorang prajurit, garis itu tetap harus jelas: cinta sejati bukan tentang memiliki siapa pun, tapi tentang menjaga kehormatan, kepercayaan, dan kesetiaan — kepada keluarga, negara, dan dirinya sendiri.


" MDL & TEAM "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Onenews'tv YouTube chanel

 







Iklan Unit

https://youtu.be/PObt3O_mE5c?si=fVGWI5mXhz2W1sE6